11015306 Manufaktur Sediaan Liquid-Semisolid

Mata kuliah Teknologi Sediaan Semisolida-Likuida merupakan mata kuliah yang memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap teori dan metode dalam rancang bangun dan membuat sediaan farmasi cair dan semipadat, penentuan spesifikasi dan evaluasi sediaan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selain itu, mata kuliah ini juga memberikan pengalaman dan kemampuan dalam melakukan uji mutu sediaan semisolida-likuida untuk memberikan jaminan keamanan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mata kuliah Teknologi dan Formulasi Sediaan Semisolida-Likuida bersifat memberikan dasar dan arahan bagi mahasiswa untuk melakukan formulasi sediaan semisolida-likuida secara mandiri, melakukan evaluasi sediaan cair dan semipadat yang dihasilkan, dan menganalisis hasil evaluasi yang diperoleh. Mata kuliah ini mampu membentuk mahasiswa untuk menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan kefarmasiaan secara mandiri. Mahasiswa akan mempelajari pengantar mengenai sediaan semipadat dan cair, praformulasi dalam sediaan semipadat dan cair, keunggulan dan kelemahan sediaan heterogen, homogen, suspense, emulsi, pasta, dan krim. Dalam mata kuliah ini juga mengkaji teknologi serta manufaktur dalam pembuatan sediaan cair dan semi padat. Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk berpikir logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam mengambil sebuah keputusan. Kemampuan tersebut mutlak dibutuhkan oleh seroang apoteker untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian. Kemampuan tersebut dilatih dalam pemilihan bentuk sediaan solida dan pemilihan metode pembuatan sediaan semisolida dan likuida.

Capaian Pembelajaran

Dengan mengikuti pembelajaran Mata kuliah Teknologi Sediaan Semisolida-Likuida, peserta diharapkan dapat melatih dan mengajarkan mahasiswa untuk berpikir kritis, sistematis, dan membuat sebuah keputusan dalam formulasi sediaan semisolida dan likuida. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian pembelajaran mata kuliah Teknologi dan Formulasi Sediaan Semisolida-Likuida adalah mahasiswa diharapkan mampu memformulasikan sediaan semisolida-likuida, mengevaluasi mutu sediaan semisolida-likuida, menganalisis mutu sediaan semisolida-likuida yang dihasilkan, dan melaporkan hasil analisis sediaan semisolida-likuida sesuai dengan regulasi yang berlaku. Untuk meraih capaian pembelajaran tersebut, ada beberapa kompetensi dasar yang perlu dikembangkan, antara lain: 1. Menjelaskan pengembangan obat dan bentuk sediaan. 2. Menganalisis klasifikasi bentuk sediaan cair berdasarkan sistem dispersi. 3. Mengevaluasi komponen formulasi sediaan cair berdasarkan bentuk sediaan. 4. Menganalisis rancangan formula sediaan suspensi berdasarkan problem spesifikasi yang ada. 5. Menjelaskan spesifikasi dan parameter evaluasi suspensi yang ada. 6. Menganalisis rancangan formula sediaan suspensi berdasarkan problem spesifikasi yang ada. 7. Menganalisis rancangan formula sediaan sirup kering berdasarkan problem yang ada serta spesifikasi yang ditetapkan. 8. Mengevaluasi karakteristik komponen bahan aktif dalam memilih formula sediaan emulsi. 9. Menganalisis rancangan formula dan metode manufaktur sediaan berdasarkan konsep HLB. 10. Menganalisis spesifikasi sediaan emulsi berseta parameter evaluasinya. 11. Menganalisis rancangan formula dan metode manufaktur sediaan salep, gel dan pasta. Dengan demikian, cakupan dari mata kuliah ini adalah mulai dari pendahuluan mengenai pengembangan obat dan bentuk sediaan sampai rancang bangun formula dan metode manufaktur sediaan salep, gel, dan pasta.

Pengetahuan Awal

Sebelum mengikuti mata kuliah ini mahasiswa harus memiliki pengetahuan mengenai karakteristik fisikokimia bahan obat meliputi prinsip pengukuran partikel kecil, kelarutan bahan obat pada pH tertentu, fenomena antarmuka dan prinsip kerja surfaktan, difusi dan disolusi partikel, serta perhitungan HLB. Pengetahuan tersebut diperoleh mahasiswa saat mengambil mata kuliah Farmasi Fisika I dan Farmasi Fisika II. Mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah tersebut sebagai mata kuliah prasyarat sebelum mengambil mata kuliah Teknologi Sediaan Semisolida-Likuida.

Referensi Umum

  • Anshel H.C., 1985, Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, Lea & Febiger, Philadelphia(3882)
  • Barry B.W., 1983, Dermatological Formulation: Percutaneous Absorption, Marcel Dekker Inc., New York(3883)
  • Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi 4, Jakarta(3884)
  • Genaro AR (ed), 2001, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 17th ed, Lippincott Williams & Wilkin, Philadelphia(3885)
  • Lachman L., Lieberman H.A., Kanig JL., 1970, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Lea & Febiger, Philadelphia.(3891)
  • Lieberman H.A.., Rieger MM., Baanker,GS., Pharmaceutical Dosage Forms , Disperse Systems, Vol. 2. , Marcel Dekker Inc., New York & Bassel(3892)
  • Lund W., 1994, The Pharmaceutical Codex, 12th ed, The Pharmaceutical Press, London(3893)
  • Martin A, 1993, Physical Pharmacy, 4th ed, William & Wilkins, USA(3895)
  • Mitsui T (ed), 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, New York.(<

Referensi Buku Pustaka

Update: 2025-03-14 00:45:01 sesuai RPS Online